Sabtu, 24 Desember 2011

Pernahkan Kita Renungkan Hal Ini?

1 komentar

oleh Mang Isur



"Kemudian dari air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
(al-Mukminun: 14)


Pernah nggak kita mencoba menyelami kejadian yg berlangsung di rahim seorang ibu sejak bertemunya sel sperma dan sel telur, sampai ia menjadi bayi mungil yg kelak menjadi manusia pembentuk peradaban di muka bumi?
...
Proses pembentukan anak manusia di alam rahim adalah sebuah kejadian penuh bahasa cinta.
Kita mengetahui, bahwa tumbuh kembang tubuh manusia karena adanya sel-sel yg selalu membelah dan berkembang. Tapi pernahkah kita berpikir, mengapa sel-sel yg tanpa akal itu dapat membelah diri dan berkembang begitu teratur dan terkoordinir, sehingga yg semula hanya gumpalan darah setelah pertemuan sel sperma dan sel telur, kemudian menjadi gumpalan daging lalu tulang yg terbentuk menjadi struktur tubuh manusia yg sempurna. Ada jantung, ginjal, hati, usus, panca indra, dan lain2 yg masing2 memiliki fungsi khusus.
Lalu bagaimana dgn otak seorang bayi yg beratnya hanya beberapa gram saja ketika lahir dan telah dibekali 100 milyar sel oleh Yang Maha Pencipta, yg kemudian digunakan untuk melaksanakan tugas sebagai khalifah di muka bumi? Adakah sel-sel tersebut bekerja dgn sendirinya?
...
Semua itu bekerja di bawah sebuah komando. Komando yg tidak seluruhnya mampu diukur dgn akal, namun dapat dihayati dgn hati yg bersih, bahwa semua itu dilakukan atas dasar cinta-Nya pada manusia.
Dia mencintai kita, melebihi kecintaan yg pernah ada diantara manusia. Cinta itu diturunkan kepada naluri seorang ibu terhadap janin dalam rahimnya. Apakah seorang ibu pernah melihat sosok janin dalam rahimnya? Tapi, mengapa ia sanggup menyayanginya? Ia sanggup berdialog mesra penuh kasih dgn sang janin. Membacakan cerita, mengajak bercanda. Bahkan sang ayah pun dapat ikut serta menuangkan rasa sayang pada sang janin yg masih di dalam perut. Apakah sang ayah juga pernah melihat sosok janin tersebut?
...
Pertanyaan dari saya, bagaimana dgn cinta kita kepada Allah Yang Mencipta dan Memelihara kita, Yang kita belum pernah melihat wujud-Nya? Yang telah menyempurnakan kita dari pembentukan janin hingga menjadi manusia dewasa. Yang telah menjadikan jagad raya dan seisinya sebagai fasilitas kebutuhan hidup manusia.
Wallahu a'lam.

sumber: http://www.facebook.com/notes/mang-isur/pernahkan-kita-renungkan-hal-ini/212335985514884
newer post

Rabu, 07 Desember 2011

Itukah Cinta?

0 komentar

oleh Mang Isur 



Cinta..
Tak pernah bosan untuk diobrolkan, tak pupus oleh waktu, senantiasa hadir dalam kehidupan. Asyik untuk dibahas, tak lelah untuk menuliskannya. Karena cinta memiliki keunikan sekaligus "keajaiban".
Cinta..
Bisa dirasakan dari berbagai sisi. Menyimak cerita cinta yg bahagia sama nikmatnya dgn mendengar kisah duka karena cinta. Datang bisa tiba2, perginya pun tanpa pamit dulu. Hilang begitu saja.
Banyak orang mendefinisikan cinta. Lucunya, sebanyak itu pula arti cinta.
Tapi yg jelas dan pasti, cinta begitu indah untuk dinikmati, kelewat mahal untuk dibiarkan begitu saja tanpa dirasakan.
Namun jika cinta itu suci dan seputih melati, mengapa harus dinodai dgn sebuah kebusukan, yg pura2 atas nama cinta ketika melakukannya. Membingungkan, ketika ada seorang perempuan yg rela direnggut kehormatannya, rela dinodai (atau menodai sendiri) bersama pasangannya (baca: pacar), lalu bilang, "Pengorbanan ini sebagai bentuk tulusnya rasa cintaku." Waduh itu sesat, itu bukan cinta tapi nafsu tuh!
...
Cinta dan hawa nafsu akan senantiasa hadir dalam diri manusia. Rasa cinta yg mulia akan menjadi tercela tatkala kita membiarkan hawa nafsu mengendalikannya. Nafsu syahwat telah memperalat cinta untuk berbuat kebusukan. Inilah yg terjadi pada kebanyakan dalam memaknai cinta.
Bijaklah dalam memaknai dan mengekspresikan cinta,
cinta yg haqiqi hanyalah cinta kepada Allah dan rasul-Nya dengan menta'ati segala perintah dan menjauhi setiap larangan-Nya.

"Dan siapakah yg lebih sesat dari pada orang yg mengikuti hawa nafsunya dgn tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang2 yg zalim."
(al-Qashash: 50)

http://www.facebook.com/note.php?saved&&note_id=188229837925499#!/note.php?note_id=188229837925499 
newer post
newer post older post Home